Pengertian IPv6
IPv6 dirancang karena adanya kekhawatiran kehabisan jumlah ip yang tinggal beberapa blok saja, hal itu terjadi karena perkembangan internet yang sangat cepat dan merata sehingga di dunia sampai hampir kehabisan IP. IPv6 sangat berbeda dengan IPv4 karena kedua protokol tersebut tidak dirancang untuk saling ineroperasi, hal tersebut mengakibatkan kesulitan proses transisi dari IPv4 ke IPv6. IPv6 merupakan lapisan ke 3 protokol yang baru dirancang untuk mengantikan ipv4 yang sudah sejak lama kita kenal. Perubahan utama pada ipv6 adalah pada desain header termasuk peningkatan jumlah address 32bit menjadi 128bit.
Jumlah bit jika dikonversikan dalam bentuk desimal sangat panjang, sampai 39 digit
789108762347281909876541326785316895017
nomor desimal dengan panjang seperti itu tentunya sangat susah untuk diingat. oleh karena itu untuk ipv6 menggunakan hexadecimal. angka hexadecimal adalah :
0123456789ABCDEF
contoh ipv6:
2001:0db8:100:f101:0210:a4ff:fee3:9566
Keuntungan IPv6 adalah ruangan IPv6 lebih besar daripada IPv4. panjang IPv6 adalah 128bit sedanglan IPv4 hanya 32bit.
Cara ping IPv6
ipv6 ping merupakan test koneksi sederhana menggunakan paket ICMP. sedikit berbeda dengan cara ping ipv4, cara ping ipv6 adalah sebagai berikut :
# ping6 <ipv6address>
Cara traceroute IPv6
Berikut adalah cara traceroute untukIPv6. Sedikit berbeda dengan IPv4, berikut adalah cara traceroute IPv6 :
# traceroute6 <www.sudarmawan.ga>
Menambahkan IPv6 di debian
# nano /etc/network/interfaces
akan tampil seperti ini:
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.1.0
broadcast 192.168.1.255
iface eth0 inet6 static
address 2001:470:36:AB7::10
netmask 60
gateway 2001:470:36:AB7::1